Game developer adalah suatu pekerjaan dibidang teknologi informatika khususnya di bidang pembuatan games, pengembangan games dan lain sebagainya yang berhubungan dengan game. Dewasa ini peminat game developer sangat banyak sehingga peluang kerja seorang game developer pun sangat terbuka lebar. Ada berbagai peluang untuk menjadi seorang game developer diantaranya ialah GAME DESIGNER.
Ada salah satu link yang memuat wawancara seorang design gamer yang bekerja disalah satu perusahaan game development di Singapura yaitu http://www.helloludo.com. Berikut adalah kutipannya :
Bisa cerita sedikit tentang latar belakang Henny sebelum terjun ke dunia game developer, dan apa yang menyebabkan Henny memutuskan untuk menjadi game designer?
Sejak dulu aku console gamer. Aku suka banget game Final Fantasy, Xenosaga & Resident Evil. Selain main game, aku juga suka berkhayal & menulis cerpen/ novel.
Aku bergabung dengan game developer Matahari Studios Indonesia berkat info lowongan kerja di situs http://www.indocg.com. Enam bulan setelah menjadi kontraktor, aku jadi fulltimer di Matahari Studios sebagai “Art traffic & controller”.
Setelah sekitar 2 tahun bekerja di Matahari Studios, aku melamar sebagai Designer di Ksatria Gameworks Singapore via email. Ternyata email lamaranku langsung dijawab satu jam setelah dikirim ! Mereka memberiku test yang harus diselesaikan dalam waktu satu minggu untuk membuat deskripsi 1 tokoh utama & 30 NPC, berikut map untuk 5 level environment. Salah satu map itu harus aku buat 3D proxy (model kasar) environment-nya dalam obj format.
Ternyata aku lulus test dan diterima. Belakangan aku diberitahu, saat itu selain aku, ada beberapa kandidat dari negara lain. Mereka menerima aku karena tertarik ide-ide dalam test-ku.
Pendidikan atau skill dasar apa yang menurut Henny penting bagi seorang game designer miliki?
Menurutku dari bidang apapun bisa. Yang penting harus kreatif, thinking out of the box, punya passion di bidang game, dan senang membuat document, flowchart, tabel, grafik. Lead Level designer di salah satu game developer di Germany tadinya seorang tukang roti.
Bisa berbagi pengalaman tentang kesibukan Henny sebagai game developer di Matahari Studios, Ksatria Gameworks dan NexGen Studios?
Matahari Studios :
Untuk proyek pertama, pekerjaanku mirip Production Assistant + QA (Quality Assurance). Tapi di proyek kedua, pekerjaanku lebih mirip level designer, karena aku bekerja dengan game level editor dan harus memikirkan ada object apa saja di dalam level itu, lalu memesan object-object tersebut pada artist.
Ksatria Gameworks : Ksatria membuat 3D game engine bernama Kjapi.
Bulan pertama aku diajari scripting dan semua tool dalam Level editor. Selain membuat gameplay, aku juga harus membuat proxy 3D environment dengan bentuk kasar, tetapi dengan posisi, ukuran, dan luas yang sebenarnya. Misalnya jika jarak lompat player 5 meter, aku harus membuat jarak antar jurang benar-benar 5 meter. Proxy ini sebagai acuan artist untuk membuat 3D environment.
Bedanya Game designer & Game Level designer:
• Game Designer berhubungan erat dengan game system, gameplay, dan formula. Lebih erat hubungannya dengan programer/ engineer.
• Game Level Designer berhubungan erat dengan map & environment. Lebih erat hubungannya dengan environment artist.
• Tapi di beberapa perusahaan, kedua jabatan ini digabung jadi satu : Game Designer.
screenshot proyek game yang dikembangkan oleh Ksatria Gameworks (saat ini telah berhenti beroperasi)
Nexgen Studios : Aku menyusun Quest untuk online game. Sebagai freelancer, aku bekerja di rumah dan komunikasi melalui email. Aku terlibat dengan Nexgen Studios hanya dalam waktu singkat, sebelum aku diterima bekerja di Rainbow Media.
Sebagai game designer, apakah Henny berhubungan langsung dengan departemen-departemen lain, seperti misalnya artist dan programer? Dan seberapa bebas Henny dapat berkarya?
Di Rainbow Media, aku berhubungan dengan departemen lain melalui producer. Aku bebas berkarya sejauh disetujui producer dan tidak menyimpang dari High concept.
Antara Designer, artist, dan programer selalu memiliki disagreement/ketidaksepakatan berdasarkan sudut pandang profesi masing-masing. Itu sebabnya dibutuhkan producer /project manager yang menjadi penghubung/ penengah yang melihat dari ketiga sudut pandang secara bijak.
Misalnya :
– Designer membuat gameplay yang sulit untuk dikerjakan programer dalam schedule & deadline yang telah ditentukan.
– Artist ingin membuat seindah mungkin, tapi programer ingin membatasi jumlah / kualitas art karena keterbatasan engine.
– Designer melihat dari sudut gameplay, ingin ada tempat memanjat di sana-sini, di tempat yang menurut artist tidak indah jika diberi object untuk memanjat.
Bisa Henny sedikit ceritakan tentang kegiatan sehari-hari Henny di Rainbow Media, agar pembaca mendapat gambaran kegiatan seorang game designer?
Pre Production :
• Setelah menerima “High Concept document” dari producer, aku harus membuat “Feature List”.
• Setelah feature list disetujui producer, aku harus membuat “GDD (Game Design Document) untuk gameplay”, “GDD untuk UI (User Interface)”, “MDD (Media Design Document)”, dan “TextDB document”.
• – Dalam GDD gameplay terdapat flowchart, tabel, grafik, formula, dan penjelasan tentang story, begining, ending, goal, challenge, failure, scoring, dll.
• – Dalam GDD untuk UI terdapat alur UI dari screen awal sampai screen akhir.
• – Dalam MDD terdapat tabel / list music , sounds & arts yang dibutuhkan.
• – Dalam TextDB doc terdapat list texts yang harus disiapkan programer.
• Setelah GDD (Game Design Document ) disetujui producer, producer mengadakan meeting bersama designer, artist, dan programer.
• GDD akan menjadi dasar untuk producer membuat schedule untuk artist, programer, QA. Juga sebagai dasar membuat milestone untuk Alpha, Beta, dan Release date.
Production :
• Setelah GDD diserahkan ke department lain dan mencapai version 1.0, Game Designer & Producer tidak boleh mengubah design secara major, agar schedule yang telah ditetapkan tidak berubah. (Bahkan Studio head hanya dapat memberikan usulan, di periode ini).
• Berdasarkan schedule yang dibuat producer, Production assistant bertugas mengawasi, mem-follow up & mengingatkan setiap department, dan memastikan deadline schedule tercapai.
• Berdasar GDD, QA Lead membuat “Test Plan document” yang berisi point apa saja yang akan ditest bersama QA team/ game tester.
• Setelah “Test Plan document” disetujui Game designer & producer, QA membuat Daily Bug report document yang merupakan komunikasi antara QA dan programer/engineer.
• Di periode ini, producer dapat memulai membuat High Concept untuk game yang baru.
• Game designer mulai membuat feature list & GDD untuk game yang baru. Begitu seterusnya…
Bisa Henny share sedikit tentang peluang kerja sebagai game designer di Singapore saat ini ?
Peluang kerja sebagai Game Designer di Singapore saat ini cukup terbuka, tetapi tidak sebanyak peluang kerja untuk artist dan game programer, karena untuk suatu proyek dibutuhkan lebih banyak jumlah artist & programer dibandingkan jumlah designer.
Apa kesulitan yang Henny hadapi bekerja di luar Indonesia ?
• Kendala bahasa, terutama di bulan-bulan pertama, karena aku kurang terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
• Ijin kerja dari Depnaker Singapore.
• Sebelum diterima Rainbow Media, sebenarnya aku sempat diterima sebagai Game Designer di Nanyang Poly (mereka mempunyai lab untuk membuat PS3 game ), tetapi berhubung ijin kerjaku untuk Nanyang Poly ditolak depnaker Singapore, aku tidak dapat bekerja di sana.
• Ijin kerjaku untuk Rainbow Media pun sempat ditolak depnaker Singapore (MOM / Ministry of Manpower), tetapi karena Rainbow Media memperjuangkan aku dengan meminta tolong pada departemen ekonomi (Economic Development Board), akhirnya ijin kerjaku lolos.
Apa pesan-pesan Henny untuk teman-teman pembaca yang ingin bekerja sebagai Game Designer?
Sama seperti art portfolio adalah senjata artist, GDD/ Game Design Document adalah senjata bagi Game Designer.
Jika teman-teman ingin bekerja sebagai Game designer, mulai dengan membuat GDD untuk game impian teman-teman. GDD dapat digunakan sebagai portfolio dalam melamar kerja sebagai game designer.